Friday, March 29

Month: July 2016

Review Film | “Louder than Bombs (2016)” Hanya Butuh Bicara
#Film, #Home, Rating 8

Review Film | “Louder than Bombs (2016)” Hanya Butuh Bicara

Louder than Bombs layak memperoleh apresiasi karena berani memilih cara pengisahan yang kurang populer. Pengisahannya paradoks--yang jelas tidak hanya berwujud letupan, tapi sampai ledakan. Apalagi di film ini, lingkupnya adalah keluarga, di mana letupan maupun ledakan bisa sama-sama mencapai titik kulminasi. Film ini berkisah tentang sebuah keluarga yang tiap anggotanya memiliki perseden masing-masing. Kondisi mereka semakin mengkhawatirkan pasca sang ibu-istri meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil. Tapi, terlepas dari penyebab meninggalnya, si ibu-istri ini pun berprofesi sebagai seorang fotografer yang berani beda. Kalau kamu menyukai film yang susunannya serupa puzzle dengan rentang timeline cukup panjang, Louder than Bombs bisa mengatasi dahaga. Melalui konflik yang berkis...
Review Film | “Me Before You (2016)” Daur Ulang Rasa
#Film, #Home, Rating 8.5

Review Film | “Me Before You (2016)” Daur Ulang Rasa

Siapa yang tidak penasaran kalau ada film drama romansa yang produsernya adalah keroyokan Warner Bros., New Line, dan MGM? Me Before You adalah salah satu output-nya. Secara sederhana, sebelum melongok ke isi, film ini sudah mampu membuat penonton minder duluan. Nyatanya, meski film ini merupakan manifestasi daur ulang rasa dari banyak sumber terdahulu, Me Before You masih mampu menjadi presentasi yang charming. Film ini berkisah tentang William Traynor, anak konglomerat yang sudah mapan dan kehidupannya hampir saja menjadi dambaan banyak orang. Naas, terjadi kecelakaan lalu lintas yang menjadikan Will cacat fisik seumur hidup. Selama sekian waktu, dia hanya bisa bergerak menggunakan kursi roda canggih dan jarang keluar dari sekat kamar yang tidak kalah canggihnya. Sampai suatu hari, m...
Review Film | “Everybody Wants Some!! (2016)” Jadul yang Lovable
#Film, #Home, Rating 9

Review Film | “Everybody Wants Some!! (2016)” Jadul yang Lovable

Everybody Wants Some!! memiliki semua syarat untuk menjadi film yang lovable. Karakter-karakternya melekat. Production design, make-up, hairstyling, serta costume design-nya mampu berbicara banyak guna mengokohkan seting waktu yang diambilnya. Pun Linklater selalu tahu bagaimana cara meramu dialog sederhana supaya tetap bisa tampil manusiawi. Film ini berkisah tentang Jake, anggota baru yang bergabung di klub college baseball--berlokasi di Texas. Di rumah yang menjadi basecamp mereka, bermunculanlah banyak momen yang melibatkan "soul" setiap penghuninya. Kesemuanya menjadi lebih menarik sebab rentang waktu yang diambil sangatlah pendek, tiga harian sebelum libur sekolah berakhir. Linklater adalah sutradara penuh daya tarik bagi mereka pecinta pengisahan yang nampak sederhana namun ses...
Review Film | “Demolition (2016)” Riskannya Repetisi
#Film, #Home, Rating 6

Review Film | “Demolition (2016)” Riskannya Repetisi

  Saya harap kita sudah sepakat bahwa tidak ada suatu yang benar-benar baru di dunia ini. Ketika ada alternatif kebaruan, prosesnya merupakan komodifikasi dan kolaborasi dari berbagai unsur yang sudah lebih dulu ada sebelumnya--disengaja maupun tidak. Tetapi bukan berarti suatu yang sudah ada tidak bisa diperlakukan repetitif. Dalam ranah film, model penceritaan juga bisa berada di posisi yang cukup riskan semacam itu--kemungkinan singgungan dan pengulangan gagasan selalu ada. Demolition sejak awal berusaha keras untuk melakukan representasi seperti tersebut. Tetapi, film ini melakukannya dengan sangat sembrono. Demolition berkisah tentang Davis Mitchell, seorang yang kehidupannya mapan. Dia bekerja di sebuah perusahaan finansial yang dikomandoi oleh sang mertua. Materinya le...