Film “Sayap-Sayap Patah” menceritakan kisah dramatis yang terinspirasi dari peristiwa nyata kerusuhan tahanan di Markas Komando Korps Brigade Mobil (Mako Brimob) Kelapa Dua, Cimanggis, Depok, Jawa Barat pada tanggal 8 hingga 10 Mei 2018.
Disutradarai oleh Rudy Soedjarwo, film ini menampilkan kisah tragis yang melibatkan personil polisi Ipda Sudarmaji, diperankan oleh Nicholas Saputra, dan istrinya Nani Sudarmaji, diperankan oleh Ariel Tatum.
Diproduksi oleh Denny Siregar Production dan Maxima Pictures, “Sayap-Sayap Patah” bukan hanya mengisahkan aksi-aksi heroik selama kerusuhan di Mako Brimob tetapi juga menyelami kedalaman drama romantis antara Aji dan Nani.
Kisah tragis Aji, yang merupakan salah satu korban tewas dalam kerusuhan, dan kesedihan yang mendalam yang dirasakan oleh Nani usai kehilangan suaminya, menjadi inti cerita.
Skenario film ini ditulis oleh Monty Tiwa, Erik Tiwa, dan Alim Sudio.
Film ini berhasil menarik perhatian publik dan mencapai 1 juta penonton di Indonesia dalam 11 hari penayangan sejak 18 Agustus 2022.
Sinopsis “Sayap Sayap Patah” (2022)
“Sayap-Sayap Patah” mengawali narasi dengan kehidupan harmonis Ipda Sudarmaji (Nicholas Saputra) dan istrinya, Nani Sudarmaji (Ariel Tatum), sepasang suami istri muda yang tengah menantikan kelahiran anak pertama mereka.
Kebahagiaan mereka terasa sempurna, namun tuntutan pekerjaan Aji sebagai anggota polisi, khususnya dalam unit Densus 88, sering kali membuatnya harus meninggalkan Nani.
Dalam salah satu tugas penting, Aji berhasil membekuk Leong (Iwa K.), pemimpin kelompok teroris, dan mengirimnya ke penjara Mako Brimob.
Situasi berubah menjadi tegang ketika Leong merancang kerusuhan di dalam penjara, melibatkan tahanan lain untuk memberontak.
Misi yang ditangani Aji dan timnya menjadi jebakan mematikan, mengakibatkan kerusuhan berdarah yang menuntut keterlibatan lebih banyak petugas.
Dalam kerusuhan tersebut, Aji terjebak dan akhirnya menjadi salah satu dari lima petugas yang tewas, setelah Leong berhasil merebut senjata dan mengambil alih penjara.
Tragedi ini meninggalkan luka mendalam, terutama bagi Nani, yang harus menghadapi kenyataan pahit kehilangan suami tercinta tepat setelah melahirkan anak pertamanya.
Kisah tragis “Sayap-Sayap Patah” ini menyoroti dedikasi dan pengorbanan Aji sebagai anggota polisi yang gugur dalam menjalankan tugasnya, serta penderitaan yang harus dihadapi oleh Nani yang ditinggal suaminya.
Kejadian ini tidak hanya menggambarkan sisi heroik para petugas tetapi juga konsekuensi pahit yang dihadapi oleh keluarga yang ditinggalkan, mengungkap sisi lain dari tugas berbahaya yang diemban oleh para penegak hukum.