Film “Society of the Snow” (2023) atau yang berjudul asli “La Sociedad de la Nieve” tidak hanya menggambarkan tragedi yang mengguncang, tetapi juga menunjukkan kekuatan semangat manusia dan solidaritas dalam menghadapi situasi paling sulit.
10 Fakta di Balik Film “Society of the Snow” (2023)
Berikut adalah 10 fakta di balik film tersebut:
Inspirasi dari Buku Pablo Vierci
Film ini diadaptasi dari buku dengan judul yang sama karya Pablo Vierci. Buku tersebut mendetailkan peristiwa tragis kecelakaan pesawat Fuerza Aérea Uruguaya di Pegunungan Andes pada tahun 1972.
Pendekatan Unik J.A. Bayona
Sutradara J.A. Bayona membawa kisah ini ke layar lebar dengan mendalami kisah setiap individu yang terlibat, baik yang selamat maupun yang gugur, memberikan dimensi baru pada tragedi tersebut.
Penayangan Perdana
“La Sociedad de la Nieve” melakukan debutnya di berbagai festival, termasuk di Festival Internasional de Cine de Venecia dan tersedia secara global di Netflix.
Representasi Spanyol di Oscars
Film ini terpilih oleh Akademi Spanyol untuk mewakili negara tersebut dalam kategori Best International Feature Film di Academy Awards 2024.
Pendalaman Karakter
Aktor dan kru produksi berinteraksi langsung dengan penyintas dan keluarga korban, dengan lebih dari 100 jam wawancara yang direkam untuk mendapatkan insight mendalam tentang karakter dan kejadian.
Lokasi Syuting Otentik
Syuting dilakukan di lokasi nyata termasuk Sierra Nevada, Montevideo, dan bahkan di rumah salah satu karakter utama, serta bandara tempat pesawat lepas landas, menggarisbawahi komitmen film terhadap realisme.
Kesetiaan Historis
Film ini berusaha keras untuk akurat secara historis, menggunakan nama asli semua penumpang dan mengambil lokasi syuting di tempat-tempat asli untuk menambah kedalaman cerita.
Teknik Produksi Canggih
Dari penggunaan replika fuselage hingga efek khusus dan makeup yang realistis, film ini memanfaatkan teknologi terbaru untuk menghidupkan kembali tragedi tersebut.
Penghargaan dan Sambutan Hangat
Sejak pemutaran perdananya, film ini telah menerima sambutan hangat dan banyak pujian, terutama atas pendekatan emosional dan realistik dalam menggambarkan bencana yang terjadi.
Kesaksian Penyintas
Penyintas tragedi, seperti Gustavo Zerbino, memberikan testimonial resepsi yang kuat terkait film ini, mengakui bagaimana film tersebut berhasil menangkap esensi dan emosi dari pengalaman nyata mereka.
Melalui fakta-fakta di atas, kita dapat melihat dedikasi dan detail yang diberikan dalam pembuatan film untuk menghormati sejarah dan kemanusiaan yang mengalaminya.
Sekilas Tentang Film Netflix “Society of the Snow” (2023)
“La Sociedad de la Nieve” yang menggunakan judul Inggris “Society of the Snow” (2023) adalah film Spanyol yang digarap oleh J.A. Bayona. Ini merupakan cerita yang mengharukan dan menggugah.
Berdasarkan buku karya Pablo Vierci, film ini mengisahkan tragedi kecelakaan pesawat Fuerza Aérea Uruguaya di Pegunungan Andes pada tahun 1972.
Film ini tidak hanya menggambarkan perjuangan para penumpang yang selamat, tapi juga memberikan penghormatan kepada mereka yang telah gugur dalam kejadian tragis tersebut.
Kesetiaan pada sejarah menjadi aspek kunci yang distingtif dalam “La Sociedad de la Nieve”.
Film ini berbeda dari adaptasi sebelumnya, termasuk film tahun 1993, karena menggunakan nama asli dari semua penumpang yang meninggal.
J.A. Bayona berkomitmen untuk mendekati kebenaran historis, menekankan pentingnya otentisitas dalam merekam dan memvisualisasikan peristiwa tersebut.
Sebagai bagian dari komitmennya terhadap realisme, Bayona memilih untuk melakukan syuting di lokasi asli terkait dengan tragedi itu, termasuk rumah salah satu karakter utama dan bandara tempat pesawat tersebut lepas landas.
Peran serta langsung dari para penyintas, keluarga mereka, serta keluarga dari yang telah tiada sangat krusial dalam proses pembuatan film.
Sebelum memulai penulisan skenario, tim produksi menghabiskan lebih dari 50 jam untuk wawancara, mengumpulkan detail dan perspektif personal untuk memastikan kedalaman emosi dan realitas dalam cerita.
Gustavo Zerbino, salah satu penyintas, memuji film ini sebagai karya yang luar biasa dan menegaskan bagaimana Bayona menghimpun detail untuk menciptakan realisme yang mendalam.
Zerbino menekankan bahwa film ini tidak hanya menceritakan pengalaman mereka, tapi juga berhasil menangkap dimensi kemanusiaan dan interaksi antara karakter–bagaimana mereka saling memandang, berpelukan, dan menguatkan satu sama lain untuk bertahan hidup.
Bayona juga mendorong aktor untuk membangun hubungan pribadi dengan karakter atau keluarga yang mereka perankan.
Ini termasuk Enzo Vogrincic, yang memerankan Numa Turcatti. Vogrincic mendapat kesempatan untuk mendalami karakternya melalui interaksi langsung dengan keluarga dan teman-teman Turcatti, mempelajari segala hal mulai dari lingkungan rumah hingga minat pribadi Turcatti.
Perhatian terhadap detail inilah yang memberi nuansa khusus pada film, membuatnya bukan hanya representasi dari peristiwa historis, tapi juga cerminan mendalam dari individu-individu yang terlibat dalam tragedi tersebut.