Wednesday, July 24

Catatan Sinopsis Serial “The Curse” (2023) Season 1; Satir Gentrifikasi

“The Curse” merupakan serial televisi Amerika bergenre dark comedy satir yang kreatif dan menarik.

Dibuat oleh Nathan Fielder dan Benny Safdie, tayangan ini menampilkan Emma Stone, Fielder, dan Safdie sebagai pemeran utamanya.

“The Curse” mengangkat tema-tema seperti kepalsuan televisi realitas, gentrifikasi, budaya yang diambil alih, kapitalisme berkelanjutan, pernikahan, dan parenting.

Sinopsis dan Spoiler Serial “The Curse” (2023)

Series “The Curse” mengisahkan perjalanan Whitney dan Asher Siegel, pasangan yang menghadapi serangkaian tantangan unik dalam kehidupan pribadi dan profesional mereka.

Di tengah upaya mereka mengembangkan acara HGTV “Fliplanthropy,” yang bertujuan membantu komunitas lokal namun justru dianggap menggentrifikasi, mereka juga berjuang dengan masalah pribadi seperti kesulitan memiliki anak dan pertentangan value dengan lingkungan sekitar.

Serial ini mengeksplorasi dinamika rumit antara pasangan ini sambil menyajikan kritik sosial yang tajam terhadap realitas TV, gentrifikasi, dan konflik budaya.

Ketegangan dalam hubungan Whitney dan Asher serta carut-marut proyek mereka semakin meningkat seiring berjalannya serial.

Asher berjuang dengan krisis kepercayaan diri dan identitas, sementara Whitney terlibat dalam konflik etis dan kultural, terutama dengan seniman Pueblo, Cara Durand, dan keputusannya untuk tidak melibatkan polisi dalam menangani masalah kecil di Española.

Di sisi lain, produser mereka, Dougie Schecter, menghadapi demon pribadinya sendiri, termasuk rasa bersalah atas kematian istrinya dan ketakutan akan kutukan.

Melalui peristiwa-peristiwa ini, serial ini menggali lebih dalam tentang bagaimana stigma, kepercayaan, dan tekanan sosial mempengaruhi karakter-karakternya.

Puncak dari serial ini terjadi dalam episode terakhir, di mana ketegangan dan tantangan yang dihadapi Whitney dan Asher mencapai titik klimaks.

Whitney, yang kini hamil besar, dan Asher, yang kehidupannya terasa terbalik secara harfiah dan kiasan, harus menghadapi konsekuensi dari keputusan dan tindakan mereka.

Tragedi yang menimpa Asher menandai akhir yang tragis namun simbolis bagi perjalanan mereka, sementara Whitney harus menghadapi realitas baru sebagai ibu.

“The Curse” mengakhiri ceritanya dengan renungan mendalam tentang dampak keputusan pribadi dalam konteks sosial yang lebih luas.

ngepop sinopsis 2023 series the curse

Catatan Serial “The Curse” (2023)

Proses syuting berlangsung dari Juni hingga Oktober 2022 dan seri ini memulai debutnya di layanan streaming dan on-demand untuk pelanggan Showtime dan Paramount+ dengan Showtime.

Pada dasarnya, “The Curse” dimulai dengan prasangka sebuah kutukan yang diduga mengganggu hubungan pasangan yang baru menikah saat mereka berusaha untuk memiliki anak. Ini terjadi ketika mereka sedang berperan dalam acara HGTV baru mereka yang problematik, yang berjudul “Fliplanthropy.”

Dalam seri ini, Emma Stone memerankan Whitney Siegel, istri Asher dan juga lawan mainnya di acara HGTV. Nathan Fielder berperan sebagai Asher. Sementara itu, Benny Safdie tampil sebagai Dougie Schecter, produser acara HGTV itu.

Pengembangan seri “The Curse” dimulai ketika Showtime memberikan lampu hijau pada Februari 2020.

Menurut Safdie, awalnya serial ini direncanakan sebagai komedi 30 menit per episode, tapi malah mampu berkembang menjadi komedi-drama berdurasi satu jam.

Proses pengambilan gambar utama berlangsung di Santa Fe dan Española, New Mexico, dari Juni hingga awal Oktober 2022.

Series ini juga menampilkan skor musik original yang dikomposisi dan dipersembahkan oleh Daniel Lopatin dan John Medeski.

Discover more from Ngepop.com

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading