Thursday, September 12

Review Film | “Mank” (2020) Berbicara Integritas

Siapa yang tak kenal dengan film klasik “Citizen Kane“? Film yang sering dianggap sebagai salah satu film terbaik sepanjang masa ini memiliki daya tarik yang tak lekang oleh waktu.

Namun, di balik layar hitam putihnya, ada kisah tentang penciptaannya yang tak kalah menarik. “Mank”, yang disutradarai oleh David Fincher, membawa kita ke balik layar proses penulisan naskah “Citizen Kane”, dengan fokus pada sosok Herman J. Mankiewicz, atau yang dikenal dengan panggilan Mank.

Gary Oldman, yang memerankan Mank, menghidupkan sosok penulis skenario yang cerdas, sinis, tapi sangat berbakat. Kita diajak untuk melihat Hollywood di era 1930-an melalui matanya, dunia yang penuh dengan politik studio, intrik, dan pesta alkohol.

Dengan latar belakang era Big Depression dan pemilihan gubernur California, Mank bukan hanya tentang pembuatan film, tetapi juga tentang kekuasaan, media, dan manipulasi.

Visual film ini dibuat untuk meniru gaya film hitam putih era 1930-an, dan efeknya sungguh mempesona.

Fincher dan kru, dengan detil yang cermat, menciptakan suasana yang otentik, mulai dari kostum, set, hingga cara dialog disampaikan. Ini bukan hanya film tentang era tersebut, tetapi seolah-olah film ini benar-benar dibuat pada masa itu.

Review Film | "Mank" (2020) Berbicara Integritas

Salah satu tema sentral “Mank” adalah konflik antara integritas artistik dan tekanan komersial.

Mankiewicz, meski seringkali bersikap sinis, punya prinsip kuat dan integritas. Ketika dia menulis “Citizen Kane”, dia menghadapi tekanan dari banyak pihak, termasuk dari William Randolph Hearst, yang banyak orang percaya menjadi inspirasi untuk karakter Charles Foster Kane.

Amanda Seyfried, yang memerankan aktris Marion Davies, memberikan penampilan yang menawan.

Hubungannya dengan Mank menyoroti kompleksitas dunia Hollywood, di mana garis antara kenyataan dan fiksi seringkali kabur. Seyfried berhasil menampilkan Davies sebagai sosok yang lebih dari sekadar “wanita di samping Hearst”, tetapi sebagai individu yang cerdas dan kompleks.

Narasi “Mank” sering melompat antara masa lalu dan masa kini, memberikan konteks tentang bagaimana Mankiewicz melebur dalam cerita saat menulis “Citizen Kane”. Melalui kilas balik, kita melihat pertemuan-pertemuan penting, persahabatan, dan keputusan yang membentuk pandangan Mank tentang dunia di sekitarnya.

Trent Reznor dan Atticus Ross, yang bertanggung jawab atas musik film, memberikan sentuhan final yang membuat “Mank” menjadi karya yang memikat. Dengan menggabungkan elemen musikal klasik dengan nuansa modern, mereka menciptakan suasana yang mendalam dan memikat.

“Mank”, pada akhirnya, adalah perayaan bagi dunia perfilman dan bagi mereka yang berada di balik layar.

Meskipun menyoroti konflik dan tantangan yang dihadapi oleh para pembuat film, ia juga mengingatkan kita tentang keajaiban dan kekuatan cerita yang baik.

Discover more from Ngepop.com

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading