Resensi Buku | “Glamo Girls” Berjiwa Sosial Tinggi
“Boleh jadi, dulu mereka termasuk siswi yang pemilih dalam berteman. Tapi, kita tak boleh menghakimi kesalahan itu seumur hidup karena pada hakikatnya, setiap detik waktu akan membawa perubahan. Begitu juga dengan Glamo Girls.” – halaman 197.
Saya pikir kutipan di atas cukup representatif untuk memberikan sedikit gambaran tentang isi cerita dalam novel dengan sampul berwarna hijau ini, Glamo Girls. Sepulangnya Gina, Lala, dan Monik, dari mengikuti bakti sosial di Pulau Sabira, kepribadian mereka sedikit banyak ikut berubah. Bagusnya, perubahan pada diri mereka menuju ke arah yang positif. Mereka tak lagi mengadopsi gaya hidup membuang-buang uang, memilih-milih dalam berteman, dan tak peduli pada lingkungan sekitar.
Awal terdamparnya mereka di Pulau Sabira sendiri bermula a...