Thursday, July 25

ngepop.com – 5 Vlogger Terbaik 2018

Tahun ini sangat tidak sehat bagi YouTube, baik sebagai perusahaan lebih-lebih buat komunitasnya. Hampir dua belas bulan yang lalu, ekosistem ini langsung dihujani hujatan dari segala macam penjuru sebab Logan Paul melakukan kebodohan dengan menyertakan klip frontal yang menampilkan mayat dari Suicide Forest di Jepang. Dampak dari hal ini, YouTube panik dan langsung melakukan pengetatan aturan konten supaya tidak kehilangan pundi-pundi dari brands pemasang iklan.

Dengan langkah pengetatan konten yang dilakukan, ternyata algoritmanya sangat tidak berpihak pada komunitas yang telah membesarkan YouTube. Banyak kreator yang akhirnya menarik diri dari YouTube. Mereka yang bertahan pun harus menelan pil pahit sebab penghasilannya tergerus sangat banyak, tidak sebanding dengan usaha yang telah dilakukan dalam rangka membuat videonya. Tidak sedikit yang akhirnya harus putar otak dengan mendorong penjualan merchandise lebih intens dan membuka laman Patreon.

Segala keburukan YouTube di 2018 tidak ada ujungnya kalau mau terus dikorek. Bahkan di akhir tahun pun YouTube semacam dapat kado sebab YouTube Rewind-nya sangat buruk, bahkan secara statistik ia menjadi video paling banyak kena dislike sepanjang masa.

Akhirnya, daftar vlogger terbaik tetap harus saya buat. Dan dengan berbagai kesulitan yang ada (karena variasi kreatornya sangat sedikit), saya putuskan hanya akan ada lima nama. Berikut daftar terbaiknya!

#5 Casey Neistat

Kalau ada satu kreator yang hubungan dengan eksekutif dan komunitas YouTube terbilang baik, Casey adalah jawabannya. Dia semacam menjadi penengah, meskipun beberapa kali posisinya dilematis, terutama ketika berkaitan dengan kerja sama YouTube. Untungnya, tidak semua kerja sama mereka dicap buruk, dokumenter pendek Shawn Mendes garapannya misalnya, memperoleh pujian banyak pihak. Di ranah kanal pribadi, dia menjadikan bayi barunya, 368, sebagai pusat rotasi konten yang dibuat. Energi yang tinggi dan selalu bergejolak, berhasil diimbangi dengan kehadiran Dan Mace yang memiliki chemistry sangat kuat dengan Casey(meski tidak hadir secara permanen).

#4 Drew Gooden

Ada beberapa nama ketika membahas niche Drew Gooden, dua di antaranya adalah Danny Gonzalez dan Cody Ko. Namun, Drew memiliki tempo dan struktur narasi yang paling rapi. Model video komentar yang dibuatnya memang sengaja dibuat supaya terkesan menyebalkan, akan tetapi dia paham bagaimana supaya apa yang disodorkannya tetap terasa fresh dan mampu menarik penonton agar bertahan cukup lama.

#3 Philip DeFranco Show

YouTube news adalah niche yang sangat sulit digarap. Selain karena posisinya selalu terancam demonetisasi, usaha yang harus dikerahkan pun ekstra, terutama pengumpulan fakta dan penyuntingannya. Kalau mau main enak, Phil bisa saja membuat formatnya layaknya podcast panjang berjam-jam, tapi dia tidak begitu. Dibantu tim PDS, ia mempertahankan format news channel yang padat dan singkat. Kehadirannya sudah bertahun-tahun menjadi teman sarapan saya.

#2 Shane Dawson

Shane Dawson dan seri “pembedahan” sosialnya adalah pendobrak format dunia hiburan tahun ini. Dia membuktikan bahwa konten berkualitas tidak lagi bergantung pada studio besar. Melalui dedikasi, ketelitian, dan usaha kerasnya, ia bisa menggaet jutaan penonton per episode via tayangan yang tidak asal jadi. Susah melepas asosiasi 2018 dengan Shane Dawson, terlalu lekat.

#1 David Dobrik

Keputusan menaruh nama David Dobrik di urutan pertama sebetulnya cukup bikin dilema. Bukan apa-apa, sebab pilihannya adalah antara dia dan Shane. Namun, akhirnya nama inilah yang berada di puncak klasemen. Serupa dengan Shane, Casey, dan Phil, format video garapan David begitu ikonik. Ketika hal itu sudah ada di genggaman, hal yang mesti dilakukan selanjutnya adalah konsistensi. David bisa dibilang adalah kreator paling konsisten di ekosistem YouTube. Dia belum pernah sekali pun mangkir dari jadwal upload (sepekan tiga video). Satu-satunya kesempatan khusus yaitu menjelang vlog ke-420-nya, di mana dia sejak awal sudah mengumumkan akan butuh waktu sebulan untuk mengeksekusi.

Dedikasinya pada jadwal yang telah disepakati adalah nilai tawar paling tinggi yang kreator punya. Lebih dari itu, dia masih juga mampu menangani jadwal unggah rutin podcast-nya bersama Jason Nash lengkap dengan tur live podcast keliling Amerika. Tanpa komitmen kuat, sulit rasanya menjalankan tiga hal itu (vlog rutin, podcast, dan tur) secara simultan.

Discover more from Ngepop.com

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading