Saturday, December 7

Resensi Buku | “Gadis Kretek” Membaca Rokok Tidak Membunuhmu

Judul: Gadis Kretek | Penulis: Ratih Kumala | Penerbit : Gramedia Pustaka Utama | Cetakan : II, Oktober 2012 | Tebal: 275 halaman | Harga: Rp 58.000 | ISBN : 978-979-22-8141-5

Satu lagi novel dengan tema menarik yang hadir. Kali ini, Ratih Kumala dengan Gadis Kretek menyuguhkan kisah yang dapat ditelusuri dari sebatang rokok. Kisah bermula dari permintaan terakhir ayah Lebas, Karim dan Tegar untuk mencari seorang perempuan bernama Jeng Yah. Ketiga saudara tersebut akhirnya berangkat ke Jawa Tengah untuk mencari tahu siapakah perempuan yang namanya selalu disebut dalam hari-hari terakhir hidup sang pendiri Rokok Kretek Djagad Raja tersebut. Sesampainya di kota Kudus, pembaca akan dilempar ke masa lalu untuk meniti napak tilas dibalik usaha rokok Djagad Raja.

Melalui novel ini, pembaca disuguhkan kisah mengenai rokok kretek dengan begitu menarik. Idroes Moeria, Roemaisa dan Soedjagad akan mengantarkan pembaca untuk mengetahui bagaimana asal mula rokok kretek diciptakan. Persaingan bisnis yang sengit antara Idroes Moeria dan Soedjagad pun memberikan pengetahuan dan gambaran baru bagi pembaca untuk membayangkan asal mula industri rokok bergeliat di Indonesia.

Selain ketiga tokoh tersebut, pembaca juga akan dibuat terpesona dengan kepiawaian Dasiyah dan Soeraja dalam menciptakan dan membesarkan Rokok Kretek Gadis. Suasana pedesaan sebelum masa kemerdekaan yang dihadirkan, membangun cerita Gadis Kretek menjadi begitu tradisional, begitu khas Indonesia. Selain konflik cinta di antara para tokohnya, Ratih juga membubuhkan konflik G30/S serta konflik sosial politik lainnya pada novel ini.

Novel yang sempat masuk nominasi Khatulistiwa Literary Award (KLA) 2012 kategori prosa ini patut anda miliki. Kala membacanya niscaya anda akan terhanyut pada pesona proses penciptaan rokok kretek dan melupakan sejenak asap-asap rokok yang bisa jadi begitu menyebalkan di kehidupan nyata. Satu hal yang paling menarik dalam novel ini, Ratih Kumala telah berhasil mematahkan dominasi laki-laki serta maskulinitas yang erat menempel pada citra rokok. Melalui peran Dasiyah dan Roemaisa, wanita dibuktikan mempunyai kuasa besar untuk menyandingi laki-laki dalam dunia rokok kretek.

Discover more from Ngepop.com

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading