Judul : Aruna & Lidahnya | Penulis : Laksmi Pamuntjak | Penerbit : Gramedia Pustaka Utama | Cetakan : I, November 2014 | Tebal: 427 halaman | Harga: Rp 78.000 | ISBN : 978-602-03-0852-4
“…Selintas terpikir olehku, ini satu lagi gunanya makanan: ia menyatukan manusia…”
Menggiurkan, demikianlah kesan yang didapat selepas membaca Aruna & Lidahnya. Setelah menghadirkan tema yang sangat serius dalam novel “Amba”, Laksmi Pamuntjak banting setir. Dengan Aruna & Lidahnya, ia mengajak pembaca menelusuri sesuatu yang telah sangat familier dalam kehidupan sehari-hari: kuliner. Tema yang Laksmi hadirkan ini sungguh segar, mengingat belum banyak novel Indonesia yang mengangkat tema serupa.
Meskipun tema tersebut tidak terdengar cukup penting, Laksmi berhasil mengemas cerita novel ini dengan baik. Tak hanya mengecap rasa, Laksmi mengajak pembaca menyelami proses, filosofi hingga cerita historis di balik sajian-sajian yang ada dalam novel ini. Didukung dengan pengalamannya sebagai penulis dalam The Jakarta Good Food Guide, deskripsi yang Laksmi hadirkan sangat mendetail dan berkelas. Pembaca pun akan dibuat tercengang dengan referensi yang dicantumkan Laksmi pada halaman terakhir. Meskipun ‘hanya’ soal makanan, riset yang ia lakukan tak main-main.
Cerita dalam Aruna & Lidahnya sendiri mengisahkan perjalanan kerja Aruna Rai untuk meneliti wabah flu unggas yang menyerang beberapa daerah di Indonesia. Aruna kemudian ditemani oleh kedua sahabatnya, Bono dan Nadezhda. Memiliki obsesi yang sama akan makanan, mereka bertiga bersama-sama bertualang mencicipi berbagai macam sajian kuliner lokal di berbagai kota Indonesia. Sate Lalat, Botok Pakis, Pem-Pek, Gulo Puan, Nasi Ayam Hainan, serta Rujak Pisang Batu adalah sebagian kecil menu yang akan pembaca nikmati dalam novel ini.
Di sisi lain, Laksmi berusaha menyandingkan kenikmatan kuliner dengan kegetiran konflik pekerjaan Aruna yang penuh intrik serta kisah cinta Aruna yang diwarnai dengan kebimbangan. Ketiganya dibungkus Laksmi dengan cukup ciamik untuk siap dilahap oleh pembaca. (chk)