Thursday, July 25

Resensi Buku | “Revenge Wears Prada” and the Drama Goes On

Judul: Revenge Wears Prada: The Devil Returns | Penulis: Lauren Weisberger | Penerbit : Harper Collins Publishers | Bahasa : Inggris | Tebal:  432 halaman | Harga: Rp 105.000 (Periplus Bookstore)| ISBN : 978-0-0074-9806-2

Perlu waktu sepuluh tahun bagi Lauren Weisberger untuk kembali menelurkan sekuel The Devil Wears Prada yang terbit pada tahun 2003 silam. Revenge Wears Prada ini akan menceritakan kehidupan Andy Sachs pasca ia memutuskan berhenti untuk menjadi asisten Miranda Priestly, sang Editor In Chief majalah Runaway.

Ia membangun kembali karirnya dengan mendirikan sebuah majalah pernikahan, The Plunge, bersama sahabatnya Emily. Berkat The Plunge pula, Andy bertemu dengan Max Harrison. Max bersedia menjadi investor utama The Plunge serta meminta Andy untuk bersedia menjadi istrinya. Meski kebahagiaan serta kesuksesan telah digenggam Andy, ia masih belum dapat menghapuskan mimpi buruk tentang Miranda.

Bagi pembaca yang menyukai genre drama, novel ini akan menjadi pilihan yang tepat. Naik dan turunnya kehidupan pribadi Andy yang penuh dengan drama menjadi fokus utama. Tokoh-tokoh baru seperti Emily, Max dan Barbara juga akan lebih mewarnai cerita Revenge Wears Prada.

Namun jangan khawatir, Lily dan Alex dari The Devil Wears Prada tetap akan dihadirkan dalam porsi yang pas. Sayangnya, alur yang dihadirkan Lauren terbilang lambat. Pembaca baru akan menemukan ‘pembalasan dendam’ Miranda Priestly pada akhir cerita.

Selebihnya, pembaca akan lebih banyak disuguhkan dengan cerita pernikahan Andy dan Max. Walaupun tak dikemas secara maksimal, konflik puncak novel ini cukup dapat mengejutkan pembaca serta membuatnya layak dinikmati sembari bersantai di hari libur.

Discover more from Ngepop.com

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading