Wednesday, July 24

Resensi Buku | “Travel Young” Refleksi Perjalanan Kehidupan

Judul: Travel Young | Penulis: Alanda Kariza | Penerbit : GagasMedia| Cetakan : I, Desember 2014 | Tebal: 190 halaman | Harga: Rp 50.000 | ISBN : 979-780-777-0

Tak jauh berbeda dengan “Dream Catcher” –karya Alanda sebelumnya, “Travel Young” masuk ke dalam buku bertema pengembangan diri. Sesuai dengan judul yang dipilih, secara garis besar Travel Young berisi cerita perjalanan (traveling) yang diambil dari pengalaman pribadi Alanda Kariza.

Sedari berusia tujuh belas tahun, Alanda memang sering mewakili Indonesia dalam forum-forum serta konferensi tingkat dunia. Oleh karenanya, Travel Young banyak mencantumkan tips seputar traveling seperti cara mengatur akomodasi, cara efektif menghabiskan waktu selama penerbangan, hingga rekomendasi kuliner di Italia.

Namun jangan khawatir, Travel Young tidak hanya berisi cerita perjalanan dalam artian yang sebenarnya. Perjalanan juga diartikan Alanda sebagai sebuah proses dalam memaknai kehidupan, utamanya dalam memaknai kedewasaan, untuk berani berjuang meraih apa yang diinginkan, berani menerima kekurangan dan kesalahan diri, serta bertanggungjawab pada segala keputusan yang kita buat. Alanda juga menyertakan hasil wawancaranya bersama beberapa anak muda inspiratif seperti Dian Pelangi, Achmad ‘Mad’ Alkatiri, Sonia Eryka dan lain-lain.

Cerita menarik dalam buku ini dapat ditemukan ketika Alanda menuturkan pengalamannya ketika membawakan pidato di hadapan para petinggi Gereja Katolik Roma, Vatikan. Berbicara mewakili anak muda, Indonesia serta umat Islam tentunya menjadi sebuah perkara yang besar bagi Alanda.

Alangkah terkejut dirinya ketika ia justru ditertawakan oleh seisi ruangan di tengah-tengah pidato. Alanda juga mengungkapkan dilemanya ketika akan membagi cerita tentang kasus yang menimpa ibunya, Arga Tirta Kirana, dalam forum One Young World Summit 2011. Salinan pidato singkat yang ia tuliskan dapat membuat pembacanya merinding karena ikut merasakan ketakutan sekaligus keberanian Alanda.

Boleh jadi tidak semua orang menyukai buku motivasi yang didasarkan pada pengalaman pribadi penulisnya karena dapat terkesan menggurui. Namun, Alanda dapat mengemas pesan yang ingin disampaikan secara mengalir dengan harapan agar Travel Young dapat membantu pembacanya berefleksi mengenai kehidupan serta kedewasaan. Because in the end,  traveling is about discovering yourself and also your flaws.

Discover more from Ngepop.com

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading