Judul: Maryam | Penulis: Okky Madasari | Penerbit : Gramedia Pustaka Utama | Cetakan : II, Februari 2013 | Tebal: 280 halaman | Harga: Rp 78.000 | ISBN : 978-979-22-8009-8
Sudah menjadi ciri khas seorang Okky Madasari untuk mengangkat isu-isu sosial sensitif ke dalam karyanya. Setelah mengisahkan penderitaan masyarakat desa berlatar era Orde Baru dalam “Entrok” (2010) serta korupsi dan narkoba dalam “86” (2011), Okky kemudian melahirkan novel ketiganya yang berjudul “Maryam”. Novel yang telah memenangkan penghargaan Khatulistiwa Literary Award (KLA) 2012 ini menuturkan kisah tentang seorang wanita bernama Maryam dan keluarganya yang menganut keyakinan Ahmadiyah.
Jika selama ini kita hanya mengetahui kontroversi Ahmadiyah melalui pemberitaan di media massa, maka membaca novel Maryam akan menjadi pilihan yang tepat untuk melihat isu ini dari kacamata yang berbeda. Ironis, begitulah kesan yang akan pembaca dapatkan. Kehidupan Maryam sebagai kaum minoritas membuatnya harus menghadapi berbagai macam perlakuan yang tidak menyenangkan, bahkan yang datang dari orang-orang terdekatnya sekalipun. Tak hanya itu, perbedaan keyakinan yang ada juga membuat mereka harus terusir dari tanah kelahirannya sendiri. Secara keseluruhan, Okky seakan tengah mengajak para pembaca untuk melihat kaum Ahmadi layaknya manusia biasa, bukan sebagai penganut keyakinan yang selama ini dianggap menyimpang.
Orisinalitas yang tinggi menjadi nilai tambah Maryam, mengingat belum banyak novel yang mengangkat tema serupa. Okky pun berani terbang dan menetap sejenak di Pulau Lombok, tempat yang menjadi latar belakang novel ini, untuk melakukan riset langsung terhadap kehidupan kaum Ahmadi di sana. Hal itulah yang membuat deskripsi dalam novel ini terasa begitu nyata dan mendetail. Walaupun gaya bahasa yang dihadirkan berpotensi untuk membuat Maryam cenderung menjadi membosankan, namun pembaca akan menemukan hal sebaliknya. Alurnya diceritakan begitu mengalir dengan balutan emosi yang kuat pada tiap halaman. Selain tersedia dalam bahasa Indonesia, pembaca juga dapat memperoleh versi Maryam yang telah diterjamahkan ke dalam bahasa Inggris dengan judul The Outcast. (chk)
[…] kita paham bahwa setiap aliran yang berbeda secara umum juga memiliki tujuan yang sama, Tuhan semata. Dari hal ini bisa kita simpulkan bahwa setiap agama juga esensi yang satu, yakni mengenal […]