Wednesday, September 11

Review Film | “The Big Short (2015)” Panduan Krisis Finansial Anti-Mainstream

Judul: The Big Short | Tahun: 2015 | Genre: Drama | Durasi: 130 menit | Sutradara: Adam McKay | Pemain: Christian Bale, Steve Carell, Ryan Gosling, Brad Pitt

“Truth is like poetry. And most people f*cking hate poetry.”

Kutipan di atas seakan menggambarkan kecenderungan manusia untuk mengabaikan kebenaran yang ada di depan mata mereka. Meskipun demi kebaikan mereka sendiri, jika kebenaran tersebut membuat mereka merasa tak nyaman atau tak membawa keuntungan materi bagi mereka, mereka tak akan mengacuhkannya. Inilah keburukan dari kodrat manusia, setidaknya menurut Sokrates. Dan hal tersebut telah menuntun mereka ke dalam krisis umat manusia di seluruh dunia di mana penyesalan akan selalu datang belakangan.

Baca analisis mendalam tentang The Big Short dan Krisis Finansial Global 2008 yang melatarbelakanginya di sini

Pembukaan di atas merupakan salah satu nilai moral yang bisa diambil saat menonton film ini. The Big Short merupakan film adaptasi novel karya Michael Lewis dengan judul yang sama. Film ini mengisahkan latar belakang terjadinya krisis finansial di Amerika Serikat 2008-2009 silam yang telah menuntun perekonomian global ke ambang kehancuran. Krisis finansial tersebut disebabkan oleh perdagangan surat-surat berharga sektor properti di bursa saham dalam jumlah besar yang mengabaikan berbagai risiko pasar.

Kondisi tersebut kemudian diperparah oleh perilaku sebagian pelaku pasar yang dianggap tidak masuk akal dan justru membuat mereka merugi. Namun, sebagian kecil kalangan menyadarinya dan berusaha untuk mencari untung dari situasi tersebut, yang kemudian menjadi pusat alur cerita film ini. Plot dari film ini dituturkan dari tiga sudut pandang yang sebenarnya relatif tidak saling berkaitan satu sama lain. Namun, ketiganya saling berkontribusi terhadap pengembangan tema besar yang diangkat oleh sang sutradara The Big Short.

Jika kalian membaca review ini, mungkin kalian akan berpikir bahwa film ini layaknya film-film dokumenter kebanyakan yang menceritakan tentang isu-isu ekonomi politik dunia yang identik dengan kesan “kaku.” Akan tetapi, Adam McKay, sang sutradara, telah berusaha untuk mengadaptasi cerita yang kompleks tersebut dengan sangat unik sehingga mudah dipahami oleh orang awam sekali pun (seperti saya yang tergolong awam karena bukan mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis).

Salah satu keunikan dari film ini adalah terdapat beberapa adegan yang diperankan oleh cameo bintang film, penyanyi, maupun ekonom dunia yang sebenarnya tidak terlibat dalam alur cerita. Mereka berperan menjelaskan berbagai istilah ekonomi terkait tema besar film ini sehingga semakin mudah untuk dipahami. Selain itu, film ini juga terkesan cukup interaktif. Hal ini terlihat dari perpaduan antara narasi film dan visualisasinya serta acting para tokoh yang sukses “memanggil” penontonnya. Bahkan unsur komedi pun bisa kita dapatkan pada banyak adegan. Penyuntingan filmnya juga sangat unik dan patut diacungi jempol–tidak mainstream.

Kehebatan McKay (dan Charles Randolph) dalam mengolah cerita di balik krisis ekonomi tersebut sehingga nampak dramatis membuat keduanya mendapat penghargaan Oscar untuk kategori Best Adapted Screenplay. Selain kategori tersebut, film ini juga mendapat 4 nominasi lainnya, yakni Best Supporting Actor (Christian Bale), Best Director (McKay), Best FIlm Editing, dan Best Picture. The Big Short juga menandai kerja sama kali kedua antara rumah produksi milik Brad Pitt, Plan B, dengan Michael Lewis dalam mengadaptasi novel ke layar lebar pasca film Moneyball 2011 silam.

Satu hal lagi hal yang penting adalah bahwa melalui kisah yang tergolong kompleks, pun dengan tema cerita yang sebenarnya secara awam lebih cocok dijadikan sebagai film dokumenter, namun nyatanya The Big Short mampu membalikkan semua stigma itu dan membuktikan kesuksesannya di Hollywood. Film ini layak ditambahkan ke dalam daftar tontonan karena sangat cocok bagi yang benar-benar ingin menikmati film dengan cerita berbobot namun anti-mainstream. Terutama bagi yang tertarik dengan isu-isu finansial dan moneter internasional. Saya pun menyarankan supaya Anda menyediakan kamus ekonomi sembari menonton film ini. Selamat berakhir pekan!

tersapa memberikan rating 9 dari 10 bintang.


Review ini sebelumnya dimuat di tersapacom dan telah dibaca lebih dari 500 kali.

1 Comment

Comments are closed.

Discover more from Ngepop.com

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading