Thursday, July 25

Tag: #Serial

Catatan Serial | “The Punisher Season 1” Layer Terkompleks dan Paling Bernyali dari Marvel
#Home, #Serial, Rating 10

Catatan Serial | “The Punisher Season 1” Layer Terkompleks dan Paling Bernyali dari Marvel

The Punisher Season 1 telah dirilis. Tulisan ini ultra-spoiler, disarankan tonton dulu baru baca. Karakter The Punisher di jagat Marvel Cinematic Universe pertama kali muncul di serial Daredevil (kolaborasi Marvel dan Netflix). Sejak itu pula, banyak penonton yang merengek supaya karakter ini dibuatkan series solo. Tentu saja permintaan itu salah satunya didasari oleh resepsi penampilan Jon Bernthal yang apik membawakan sosok Frank Castle--yakinlah bahwa sejak jauh-jauh hari, tanpa diminta pun, Marvel akan mewujudkannya karena faktor keuntungan finansial. Meski saya ikut mengamini kualitas akting yang disuguhkan Jon, jujur saja pengumuman akan adanya series The Punisher tidak terlalu membuat saya antusias. Dalam benak saya dulu, karakter ini telah beberapa kali diangkat ke model...
Catatan | “To the Bone”, “Atypical”, hingga “13 Reasons Why”: Puja Netflix dengan Segala Keberaniannya Melawan Tabu
#Film, #Home, #Serial

Catatan | “To the Bone”, “Atypical”, hingga “13 Reasons Why”: Puja Netflix dengan Segala Keberaniannya Melawan Tabu

Di 2017 ini Netflix seolah ingin mengangkat panjinya tinggi-tinggi: bawa ide tertabu, kami akan mewadahi itu. Maret lalu mereka memperkenalkan adaptasi audio-visual untuk 13 Reasons Why dalam wujud serial. Bulan lalu, Juli, Netflix pantang mundur merilis film To the Bone meski selama masa promo awal memperoleh begitu banyak backlash. Bulan ini, Agustus, layanan streaming yang juga punya lini production house ini kembali menggebrak publik via Atypical. Apa yang menghubungkan tiga judul tersebut? Ketiganya sama-sama mengangkat tema yang bisa dibilang nekat buat kondisi masyarakat kita saat ini—masyarakat yang mudah tersinggung oleh berbagai hal. Sebenarnya, nada-nada sumbang tidak hanya mendera tiga judul di atas. Ada judul-judul lain yang bernasib serupa, sebut saja Okja, Dear Wh...
Catatan Serial | “13 Reasons Why Season 1” Menyadarkan dan Menunjukkan Kesalahan secara Frontal
#Home, #Serial, Rating 10

Catatan Serial | “13 Reasons Why Season 1” Menyadarkan dan Menunjukkan Kesalahan secara Frontal

Tulisan ini dibuat tepat satu bulan semenjak 13 Reasons Why untuk pertama kalinya dirilis oleh Netflix. Ada dua alasan mengapa saya mengambil jeda cukup lama hingga akhirnya menghasilkan catatan ini. Alasan pertama: memberikan ruang dan waktu yang cukup buat orang lain yang belum menontonnya--terutama karena ada dua tipe pengonsumsi yaitu yang binge-watching dan yang sekali waktu satu-dua episode (tidak sekaligus). Alasan kedua: bahasan sepenting gagasan 13 Reasons Why butuh situasi yang kondusif untuk membicarakannya, saya sengaja menunggu hingga hype-nya sedikit reda. Dampak dari alasan kedua itu lumayan menarik. Saya bisa lebih dulu mengetahui resepsi singkat orang-orang pasca menamatkan musim pertama 13 Reasons Why dari timeline media sosial, saya bisa melihat perdebatan yang sudah ...
Catatan Serial | “Westworld Season 1” Jangan Mau Ikut Konsensus, Serial TV Sudah Tidak Sederhana
#Home, #Serial, Rating 9.5

Catatan Serial | “Westworld Season 1” Jangan Mau Ikut Konsensus, Serial TV Sudah Tidak Sederhana

Paling tidak belajar dari 2016 ini, saya akhirnya berhasil diyakinkan bahwa kita berada di era di mana layar lebar sungguh harus head to head dengan layar kaca. Bukan lagi di perkara gaet-menggaet penonton, tetapi di urusan tingginya kualitas penceritaan yang disajikan. Tentu kita tidak bisa menggunakan paradigma industri hiburan di Indonesia sebagai tolok ukur. Di mana sampai sejauh ini masih banyak praktisi dan tukang generalisasi yang dengan tanpa ragu menyebut kalau kualitas televisi tidak boleh terlalu pintar. Di Hollywood saat ini, posisi kedua bentuk hantaran hiburan tersebut sama-sama prestisius. Namun, percaya atau tidak, fenomena “setara” ini pun sebenarnya masih menjadi gonjang-ganjing tersendiri di antara para pelaku yang terlibat di dalam industrinya—Hollywood. Banya...
Catatan Serial | “The People v. OJ Simpson: American Crime Story Season 1” Yakin dengan Asumsimu?
#Home, #Serial, Rating 10

Catatan Serial | “The People v. OJ Simpson: American Crime Story Season 1” Yakin dengan Asumsimu?

Melanjutkan rangkaian catatan menuju verdict akhir tahun 2016, lagi-lagi Hollywood memulai tren. Menginisiasi penceritaan yang mengesampingkan ego dan akhirnya menaikkan kasta sajian televisi ke level yang terlampau tinggi. Fenomena ini mengingatkan kita bahwa bercerita bukanlah tentang prestise medium yang dipilih. Namun harus berpegangan pada aspek: apakah ini butuh penjelasan panjang atau cukup dengan pemadatan? The People v. OJ Simpson: American Crime Story berhasil menikam penontonnya--termasuk saya--sangat dalam. Singkirkan dulu prasangka siapa yang benar siapa yang salah. Ini adalah serial yang mampu menyiksa saya secara perlahan-lahan. Bayangkan, bahkan di momen penjelang pamungkas season finale-nya, penonton tidak dibiarkan berlega barang sejenak. Dugaan saya, dengan sisa ku...
Catatan Serial | “This is Us Season 1” dan Episode Pilot Terbaik
#Home, #Serial, Rating 9.5

Catatan Serial | “This is Us Season 1” dan Episode Pilot Terbaik

“This is real. This is love. This is life.” Saya sengaja mengambil jeda cukup lama untuk menuliskan refleksi pendek ini--kira-kira dua pekan. Kalau tidak begitu, pembuka semacam ini tidak bisa digulirkan. September baru saja berakhir, dalam jagat serial TV ini juga menandai bangkitnya musim baru bagi banyak judul serial--fall season. Entah itu judul lama yang lega karena berhasil memperoleh perpanjangan nyawa dari network yang menaunginya, maupun judul baru yang harus siap menghadapi pertarungan sengit dalam menggaet pangsa penonton. Pertanyaan sederhana yang bisa dilempar dan selalu relevan tiap tahun: siapa yang memiliki pilot--episode pertama--tersolid? Apakah Narcos musim kedua? Apakah American Horror Story musim keenam? Apakah Empire musim ketiga? Apakah Gotham musim ketiga? Apak...
Catatan Serial | “Narcos Season 2” Dramatis dan Bagaimana Potensi Musim Selanjutnya?
#Home, #Serial, Rating 9

Catatan Serial | “Narcos Season 2” Dramatis dan Bagaimana Potensi Musim Selanjutnya?

Ketika saya pertama kali menyaksikan Narcos, yang paling melekat di kepala adalah nama Escobar, Escobar, dan Escobar. Dia adalah sosok yang licin, selicin belut. Bahkan aparat Kolombia dibantu oleh intervensi federal Amerika via DEA saja tidak bisa dengan singkat menangkapnya. Di musim pertama, Narcos adalah sajian kataklismik yang secara di luar dugaan sempat sampai membuat saya kewalahan. Terutama karena waktu itu saya belum banyak mengeksplor sejarah panjang seorang Escobar. Musim pertama laksana neraka bagi siapa pun yang menontonnya. Kalau selama ini Game of Thrones disebut-sebut merupakan raja tega karena sering mematikan karakter fiksinya, Narcos adalah wujud sebenarnya dari raja tega itu di dunia nyata. Ketika menonton Narcos, kita diwajibkan untuk siap apabila sewaktu-wak...