Saturday, December 2

#Home

Review Film | “Finding Dory (2016)” Sentimental dan Menyenangkan
#Film, #Home, Rating 7

Review Film | “Finding Dory (2016)” Sentimental dan Menyenangkan

Tahu bahwa untold story dari tiap-tiap karakternya punya kadar emosional yang berbeda, Finding Dory memilih berjalan sesuai koridor: sentimental dan menyenangkan. Dory bermain dengan fragmen-fragmen ingatan yang sangat personal. Dengan kondisi semacam itu, tidak ada rencana muluk-muluk yang nampak jelas di hadapan. Film Finding Dory memiliki skop timeline penceritaan yang sangat panjang. Semuanya dimulai ketika Dory kecil sedang dilatih oleh kedua orang tuanya untuk tidak begitu saja menerima keadaan. Mereka berasal dari spesies ikan yang memiliki sindrom short-term memory loss--tidak bisa mengingat sesuatu yang baru saja terjadi.   Tanpa mengetahui apa yang terjadi setelahnya, penonton langsung dilempar ke kejadian ketika Dory bertabrakan dengan ayah Nemo--Marlin--yang s...
Review Film | “Alice Through the Looking Glass (2016)” Sekuel Setengah Hati
#Film, #Home, Rating 6

Review Film | “Alice Through the Looking Glass (2016)” Sekuel Setengah Hati

Magis Alice in Wonderland tinggal ceceran di Alice Through the Looking Glass--yang kemudian di review ini disebut Alice 2. Alice 2 hanyalah parade visual yang miskin substansi dan urgensi. Bahkan karakter-karakter ikoniknya pun tampil limbung kurang tenaga. Alice Through the Looking Glass berkisah tentang Alice (Mia Wasikowska) yang sekarang adalah seorang pelaut. Dia harus berhadapan dengan situasi sulit karena deraan finansial keluarganya. Dalam kondisi batin yang kurang nyaman, secara tidak terduga Alice kembali memasuki Wonderland karena mengikuti seekor kupu-kupu yang memasuki sebuah cermin. Di Wonderland pun Alice mendapati kenyataan bahwa sahabat lamanya, Hatter Tarrant Hightopp (Johny Depp), sedang gundah. Dia menyalahkan dirinya sendiri sebab telah berburuk sangka kepada orangt...
Review Film | “The Conjuring 2 (2016)” Panik yang Menenteramkan
#Film, #Home, Rating 8

Review Film | “The Conjuring 2 (2016)” Panik yang Menenteramkan

The Conjuring 2 dibuka dengan keragu-raguan. Seolah tapakan-tapakan yang coba dibekaskan masih samar-samar. Untungnya, kendali James Wan di fase durasi selanjutnya semakin mantap dan matang. Menggunakan anak judul The Enfield Poltergeist, film ini dibuka oleh sesi pembuktian adakah iblis di sebuah rumah di kompleks Amityville. Baru setelahnya, penonton dilempar ke London, ke kehidupan sebuah keluarga yang serba kekurangan. Keluarga itu terdiri dari seorang ibu, orangtua tunggal, dan empat orang anaknya. Kehidupan menjadi tidak terbayangkan setelah beberapa kali mereka mengalami teror tak terdefinisikan. Bahkan, salah satu anak perempuannya, Janet, menjadi target gangguan supranatural yang paling parah.   Seperti pendahulunya, The Conjuring 2 menyambut penoton dengan teks ...
Review Film | “13 Hours (2016)” Garapan Terbaik Michael Bay
#Film, #Home, Rating 8.5

Review Film | “13 Hours (2016)” Garapan Terbaik Michael Bay

Judul: 13 Hours - The Secret Soldiers of Benghazi | Cast: John Krasinski, Pablo Schreiber, James Badge Dale | Sutradara: Michael Bay | Penulis Naskah: Chuck Hogan | Rilis: Januari 2016 (US) | Durasi: 144 menit Di suatu kondisi tertentu, pihak yang seharusnya selalu ada pun bisa tiba-tiba ditelan kedok rencana. Membuat banyak keputusan menjadi berada di level "antara". 13 Hours menunjukkan bahwa nyatanya nyawa kalah penting dibanding jasa. Film ini berkisah tentang para "pejuang" Amerika pada 2012 yang masih harus beroperasi di Benghazi, Libya karena perintah negara. Sebenarnya, mereka tidak harus berada di sana. Toh, negara-negara lain juga sudah menarik para perwakilan diplomatiknya. Namun, bukan Amerika namanya kalau tidak mau ikut campur di banyak perkara. Akibatnya, mereka harus be...
Review Film Indonesia | “My Stupid Boss (2016)” Humornya Monoton
#Film, #Home, Rating 6.5

Review Film Indonesia | “My Stupid Boss (2016)” Humornya Monoton

Sutradara: Upi Avianto | Penulis Naskah: Upi Avianto | Produser: Frederica | Pemain: Reza Rahadian, Bunga Citra Lestari, Alex Abbad Saya membeli tiket film My Stupid Boss pada 19 Mei 2016 untuk pemutaran 11.00, dan tidak sengaja premiere. Padahal niat menonton film ini hanyalah untuk menekan prasangka buruk (dari saya sendiri) tentang film tersebut. Pertama, Reza Rahadian ikut ambil peran. Saya yakin Ia akan berakting dengan bagus dan meyakinkan, tapi saya pikir Ia bukanlah aktor yang tepat dipandang sebagai bos menyebalkan. Saya benar-benar tidak bisa melepaskan bayangan Reza-yang-asli dari tampang bos itu, meskipun make-upnya cukup meyakinkan. Kedua, Reza dipasangkan dengan Bunga Citra Lestari. Saya melihat chemistry sebagai pasutri antara Reza dan BCL sudah terbangun kuat dalam...
Review Film | “X-Men: Apocalypse (2016)” Menjegal Peradaban
#Film, #Home, Rating 10

Review Film | “X-Men: Apocalypse (2016)” Menjegal Peradaban

X-Men: Apocalypse adalah wujud penghormatan. Dalam jajaran franchise X-Men, ini adalah episode terbaiknya. Termatangnya. Teradilnya. Terkerennya. Film ini berkisah tentang era 80-an di realitas para mutan dunia, terutama di lingkaran X-Men pasca kejadian Days of Future Past. Mystique dielu-elukan sebagai pahlawan, Magneto dicap sebagai penjahat kelas kakap, Xavier nyaman di lingkungan akademi mutannya. Tetapi, di X-Men semua hal selalu punya lebih dari satu kenyataan. Sayangnya, para karakter yang ada di dalamnya mayoritas hanya melihat dari satu sudut praduga. Semua kondisi tersebut menjadi di luar kendali ketika En Sabah Nur muncul sebagai prolog sekaligus benang merah konflik utama, kebangkitan kembali si Apocalypse yang mencekamkan seantero bumi--dibantu Four Horsemen-nya. Saya sun...
Review Film Indonesia | “Ada Apa dengan Cinta? 2” Sekuel yang Bising
#Film, #Home, Rating 7

Review Film Indonesia | “Ada Apa dengan Cinta? 2” Sekuel yang Bising

Judul: Ada Apa dengan Cinta? 2 | Cast: Nicholas Saputra, Dian Sastrowardoyo | Sutradara: Riri Riza | Penulis Naskah: Mira Lesmana, Prima Rusdi | Produser: Mira Lesmana | Rilis: 28 April 2016 | Durasi: 123 menit Ada Apa dengan Cinta? memang film yang rame. Trademark ini ingin dipertahankan di sekuelnya, sayang jatuhnya malah bising. Saya kurang bisa menikmati suguhan yang materi promosinya gila-gilaan ini. Bahkan untuk sekadar memberikan sensasi "campur aduk" seperti prekuelnya, Ada Apa dengan Cinta? 2 berjalan terseok-seok. Film ini berkisah tentang Cinta dan Rangga yang sudah terpisah secara raga sekian purnama. Meskipun sempat berkunjung ke New York, toh jalan cinta keduanya harus kandas secara sepihak. Namun, bukan berarti keajaiban cinta itu hilang begitu saja. Secara tidak terduga...
Review Film | “King Jack (2015)” Memandu Proses Pendewasaan
#Film, #Home, Rating 8.5

Review Film | “King Jack (2015)” Memandu Proses Pendewasaan

Judul: King Jack | Cast: Charlie Plummer, Christian Madsen, Daniel Flaherty, Cory Nichols, Yainis Ynoa | Sutradara & Penulis Naskah: Felix Thompson | Produser: Gabrielle Nadig, Dominic Buchanan | Rilis: Festival 2015, Universal 2016 | Durasi: 81 menit King Jack adalah panduan untuk mengenal fragmen paling fragile dalam perjalanan hidup seorang remaja. Memang tokoh utamanya berlatar lingkungan Amerika, bukan berarti relevansinya di region lain nihil. Justru film ini membuat penonton universal paham bahwa proses pendewasaan setiap individu adalah krusial dan wajib didukung, bukan dilarang. Film ini berkisah tentang Jack, remaja yang tinggal bersama seorang kakak laki-laki serta ibunya. Keseharian Jack layaknya ABG lain, dipenuhi perseteruan, adu pendapat, ego, dan jatuh cinta...
Review Film | “Captain America: Civil War (2016)” Mengagumi Russo Bersaudara, Spider-Man, dan Black Panther
#Film, #Home, Rating 9.5

Review Film | “Captain America: Civil War (2016)” Mengagumi Russo Bersaudara, Spider-Man, dan Black Panther

Captain America: Winter Soldier dan Captain America: Civil War adalah dua film terbaik sepanjang Marvel Cinematic Universe (MCU) per 2016. MCU juga sangat diuntungkan karena telah lebih dulu mengenal Anthony Russo dan Joe Russo. Duo bersaudara brilian yang kembali didapuk sebagai sutradara setelah sebelumnya juga sempat mengomandoi Captain America: Winter Soldier. Kalau mau lebih jujur lagi, dua installment terakhir Captain America merupakan capaian tertinggi MCU selama hampir sedekade ini. Civil War berkisah tentang kegamangan Avengers pasca berbagai tindakan "heroik" mereka di berbagai kota yang meskipun berhasil menumpas musuh namun menyisakan banyak penderitaan, kerusakan, dan kehilangan. PBB menggalang dukungan dan berupaya mengendalikan Avengers lewat perjanjian yang disodorkan--...